Biografi

Awalnya sangat sulit karena keluarganya menragukan jalan yang ia ambil. Tapi pada akhirnya dengan sejalannya waktu dan ketekunan, mereka mulai mendukungnya.

AVP Manoj memegang pepatah, “Sukses adalah balas dendam yang manis”.

Ia tidak serius menekuni bisnis di awal beberapa bulan, tapi ketika ia sedang training di Bahrain, itulah ketika ‘klik’ tersebut terjadi.

Sekarang, kapanpun ia melihat ke belakang, AVP Manoj tahu bahwa ia telah membuat keputusan yang benar, dengan melihat pandangan mata yang berbinar dari orang yang telah dibantunya dan melihat orang tua dan temannya bahagia, semua pengorbanan dan usahanya terbayarkan.

Saat meragukan dalam pengalaman paling menantang di The V, AVP Manoj menyebutkan bahwa mencoba meyakinkan orang tua yang tidak setuju tentang QNET dan The V adalah salah satu rintangan yang paling berat untuk dilewati, karena industri network marketing jauh dari tradisional dan sering dianggap jalan yang salah. Juga penolakan rutin dan sebagainya juga memukulnya, tapi ia tidak pernah menyerah dan tidak pernah padam.

Kesuksesannya berhutang kepada tim TITANS dan uplinenya, AVP Manoj-yang juga ISB nomor 2- menjelaskan bahwa momen paling menakjubkan adalah pada saat namanya dipanggil dengan lantang oleh Dato’ Sri Vijay Eswaran sebagai pendatang baru Associate V Partner. Ia mengakui peran penting VP Pathman Senathirajah dan tim Core InService banyak berperan dalam perkembangannya.

Ia menjelaskan bahwa ia tidak percaya adanya formula kesuksesan, melainkan, itu adalah perpaduan yang menarik, antara kerja keras dan disiplin. Menyederhanakan segalanya dan bersenang-senang juga penting karena banyak orang yang tersesat dalam bekerja sehingga lupa untuk istirahat sejenak. AVP Manoj sangat berorientasi pada tim dan tahu bahwa tidak ada jalan pintas untuk menjadi teratas selain dengan kerja keras dan tekad yang kuat!

Dalam waktu luangnya, AVP Manoj menikmati berkebun, gemar sekali berolahraga dan senang mendengarkan musik, film, berpergian dan memasak!

AVP Manoj menyukai Sachin Tendulkar, Muhammed Ali dan Roger Federer tapi ia sangat menjunjung tinggi orang tuanya sebagai panutan di antara yang lain.